Sistem Informasi Psikologi
Tugas Individu
SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
“Test IQ
Manual dan Test IQ Berbasis Komputer”
Dosen Pengampu:
Jessica Permatasari, ST., MMSI., MSc.
Disusun
Oleh :
Mega
Setyorini Putri 15513391
PSIKOLOGI
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
I.
Test
Intelegent Quotient
(IQ) Manual
Menurut Gregory (dalam Ali, 2009), intelegent adalah kemampuan atau
keterampilan untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk yang bernilai
dalam satu atau lebih bangunan budaya tertentu. Sedangkan menurut Ali (2009), intelegent adalah kemampuan berpembawaan
ganda yang mampu mewujudkan berbagai kemungkinan. Kemampuan ini dapat
berkembang atau menurut bergantung pada motivasi dan keadaan pengalaman
pendidikan yang relevan pada diri seseorang.
Tes IQ adalah sebuah cara sistematis untuk mengukur
tingkat kecerdasan seseorang dengan memberikan pertanyaan dan masalah yang
telah disusun sedemikian rupa. Tes kecerdasan pertama dikenal dengan nama Skala
Binet-Simon menjadi dasar tes kecerdasan dan masih digunakan sampai sekarang
(Triyanto, 2015).
Tes pengujian selanjutnya bernama Stanford-Binet
yang dikembangkan dari skala Binet-Simon, oleh Lewis Terman. Tes ini diadaptasi
dan diterbitkan pertama kali pada 1916, kemudian disebut Skala Intelegensi
Stanford-Binet dan segera menjadi standar tes kecerdasan yang digunakan di
amerika serikat. Tes ini menggunakan satu besaran angka, yang dikenal sebagai Intelligence Quotient (IQ), untuk
mewakili nilai individu pada tes. Skor ini dihitung dengan cara membagi usia
mental subjek tes dengan usia kronologis mereka, kemudian dikalikan dengan 100
(Triyanto,2015).
Menurut
dalam melihat IQ terman mengklasifikasikan IQ dalam beberapa kategori sebagai
berikut
Beberapa bentuk tes inteligeni antara lain
a. Tes inteligensi
untuk anak-anak (tes Binet, WISC, WPPSI, CPM, CFIT skala 1 & 2).
b. Tes inteligensi
untuk remaja – dewasa (WAIS, SPM, APM, CFIT skala 3).
c. Tes inteligensi
untuk tuna rungu (SON).
Dr.
David Wechsler (dalam Hadisubrata,), menyusun dua tes inteligensi, yaitu tes
untuk orang dewasa disebut Wechsler Adult
Intelligence Scale (WAIS) dan untuk anak-anak disebut Wechsler Intelligence Scale For Children (WISC). Wechsler mebagi keseluruhan tes menjadi dua
bagian, yaitu verbal scale dan performance scale.
Menurut Agustin dan Izzah (2010), terdapat tujuh
kecerdasan yang dapat diukur, yaitu
a.
Linguistik Verbal, yaitu kemampuan
membaca dan menulis.
b.
Numeric, yaitu kecerdasan yang
berhubungan angka atau matematika.
c.
Spasial, yaitu kecerdasan yang berhungan
dengan kreativitas seperti kesenian dan desain.
d.
Fisik, yaitu kecerdasan yang berhubungan
dengan kemampuan fisik seperti olahraga.
e.
Lingkungan, yaitu kecerdasan yang
dimiliki oleh orang yang mampu berhuungan dengan alam seperti tumbuh-tumbuhan
dan binatang.
f.
Interpersonal, yaitu kecerdasan yang
dimiliki oleh orang yang mampu berbicara dan berkomunikasi dengan mudah dengan
orang lain.
g.
Intrapersonal , atau yang sering disebut
dengn kecerdasan emosi, atau emotional
intelligence, yaitu kemampuan seseorang untuk mengendalikan atau mengatur
diri sendiri.
Gambar 1. Tes
Stanford-Binet
Gambar 2. Wechsler
II. Intelegent quotient
(IQ) Berbasis Komputer
Intelegent quotient atau IQ ialah
angka yang mana menjelaskan tingkat kecerdasan seseorang yang dibandingkan
dengan sesamanya dalam satu populasi. Kecerdasan atau yang biasa dikenal dengan
IQ (bahasa Inggris: intelligence quotient) adalah istilah umum yang
digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan,
seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak,
memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. (http://www.tes-iq.com/inteligensi)
Tes Inteligensi atau kemampuan adalah
serangkaian tes yang harus diselesaikan dalam batas waktu tertentu atau lebih
dikenal dengan istilah time limit test, yakni sederatan soal yang relatif
mudah, tetapi diberikan dalam waktu terbatas, tetapi bukan berarti bahwa setiap
nomor soal harus dijawab secepat-cepatnya agar terjawab dalam batas waktu yang
ditentukan. Pemahaman seperti ini tidak selalu benar. Yang benar adalah mampu
menyelesaikan jawaban yang benar sebanyak mungkin. (http://www.tes-iq.com/inteligensi)
Penyajian dalam test IQ berbasis komputer adalah sebagai berikut
Kemudian
klik pada kotak bagian bawah tengah berwarna orange, bertuliskan “Take The
Test”, maka akan muncul contoh soal.
Soal yang
diberikan pada tes IQ online sebanyak 30 soal pertanyaan dengan waktu 30 menit,
kemudian apabila tidak bisa menjawab dapat dilewatkan. Soal yang diberikan
seperti dibawah ini
Setelah
menyelesaikan pertanyaan satu hingga 30 maka akan muncul pengisian data berupa
umur, kemudian akan muncul hasil IQ dan penjelasan salah pada nomer berapa
beserta jawaban yang benar.
III.
Pembahasan
Dari penjelasan diatas
mengenai tes IQ manual dan berbasis komputer dapat disimpulkan terdapat
perbedaan mulai dari peralatan, administrasi hingga pengkategorian IQ.
Perbedaan yang pertama terlihat adalah nama alat tes yang digunakan. alat tes
manual adalah alat tes yang memang diciptakan oleh ahli psikologi dan merupakan
revisi dari ahli psikologi sebelumnya, sedangkan alat tes berbasis komputer
tidak terdapat penjelasan pencipta alat tes dan alat tes berbasis online sangat
memiliki ragam yang sangat banyak. Terdapat beberapa situs yang saya temukan
mengenai alat tes psikologi yang merupakan alat tes manual yang dibuat online,
namun membutuhkan biaya yang sangat mahal dalam sekali pengetesan, yaitu mulai
dari tujuh ratus lima puluh hingga kurang lebih satu juta lima ratus. Alat tes
manual pun membutuhkan biaya yang cukup mahal, namun akan lebih akurat karena
langsung oleh ahli psikologi yang sudah mendapat gelar profesi.
Perbedaan selanjutnya adalah
administrasi tes, pada alat tes manual instruksi langsung diarahkan oleh tester
dan sebelum memulai tes testee diberikan kesempatan untuk bertanya apabila
tidak paham. Sedangkan pada alat tes online instruksi hanya berupa penjelasan
dan tidak terdapat kolom pesan apabila tidak paham. Rata-rata alat tes online
adalah speed test sama seperti alat tes manual, namun perbedaannya adalah waktu
pada alat tes manual tidak diberitahukan
kepada testee sedangkan pada tes online waktu dipaparkan dan bahkan terdapat stopwatch
di bagian atas pada saat pengerjaan tes.
Pada saat pengerjaan pada tes
manual dipastikan akan didampingi oleh seorang tester sehingga apabila
melakukan kesalahan atau kecurangan dapat dilihat oleh tester , kemudian dengan
adanya tester adalah untuk mengobservasi testee pada saat mengerjakan. Pada
pengerjaan tes online tidak terdapat tester yang mendampingi karena dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja, sehingga apabila terjadi kecurangan tidak dapat
diamati.
Skoring yang dilakukan pada
tes online lebih mudah dibandingkan manual. Pada saat selesai mengerjakan tes
dengan otomatis hasil langsung di skoring oleh sistem yang ada, sedangkan pada
alat tes manual tester harus men-skoring secara manual dan membutuhkan waktu
untuk skoring serta dibutuhkan ketelitian yang baik. Pada skoring manual
walaupun testee melakukan kesalahan atau menjawab yang salah tidak akan
diberitahukan kepada testee jawaban yang benar, hal tersebut dilakukan untuk
tetap menjaga kerahasiaan skoring alat tes. Sedangkan pada alat tes online
diberitahukan kesalahan dalam menjawab serta jawaban yang benar.
Selanjutnya, pengkategorian
IQ walaupun memiliki kesamaan dalam bentuk angka dan kategori, namun
perbedaannya adalah pengkategorian IQ tes manual hanya dapat dilakukan oleh
seorang ahli psikolog yang sudah memiliki gelar profesi dan tidak hanya dilihat
dari hasil tes namun dilihat juga dari observasi serta beberapa tes lainnya.
Sedangkan pada tes online langsung di skoring menggunakan sistem yang ada
sehingga tidak ada tambahan penilaian lagi dan tidak diketahui apakah skoring
dalam pengawasan ahli psikologi.
IV. Daftar Pustaka
Ali, M. (2009). Pendidikan untuk Pembangunan Nasional Menuju
Bangsa. Indonesia yang Mandiri dan
Berdaya Saing Tinggi. Jakarta. Penerbit Imtima.
Triyanto, B. (2015). Hitung
Sendiri IQ Anda. Yogyakarta. Penerbit : PT. Bentang Pustaka.
L, Agustin., Izzah, K.N. (2010). All Test : Kumpulan soal psikotes, TPA, TKU, dan CPNS terlengkap.
Jakarta. Penerbit : PT. Tangga Pustaka.
Hadisubrata. (2010). Meningkatkan
Inteligensi anak balita. Jakarta. Penerbit : PT.BPK Gunung Mulia.
http://www.tes-iq.com/inteligensi (diakses pada
tanggal 29 Oktober 2016, pukul 23.30 WIB).