Senin, 09 Januari 2017

Sistem Informasi Psikologi
Tugas Individu

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
 “Test IQ Manual dan Test IQ Berbasis Komputer

Dosen Pengampu:
Jessica Permatasari, ST., MMSI., MSc.

Disusun Oleh :
Mega Setyorini Putri             15513391

PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA

I.     Test Intelegent Quotient (IQ) Manual

Menurut Gregory (dalam Ali, 2009), intelegent adalah kemampuan atau keterampilan untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk yang bernilai dalam satu atau lebih bangunan budaya tertentu. Sedangkan menurut Ali (2009), intelegent adalah kemampuan berpembawaan ganda yang mampu mewujudkan berbagai kemungkinan. Kemampuan ini dapat berkembang atau menurut bergantung pada motivasi dan keadaan pengalaman pendidikan yang relevan pada diri seseorang.
Tes IQ adalah sebuah cara sistematis untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang dengan memberikan pertanyaan dan masalah yang telah disusun sedemikian rupa. Tes kecerdasan pertama dikenal dengan nama Skala Binet-Simon menjadi dasar tes kecerdasan dan masih digunakan sampai sekarang (Triyanto, 2015).
Tes pengujian selanjutnya bernama Stanford-Binet yang dikembangkan dari skala Binet-Simon, oleh Lewis Terman. Tes ini diadaptasi dan diterbitkan pertama kali pada 1916, kemudian disebut Skala Intelegensi Stanford-Binet dan segera menjadi standar tes kecerdasan yang digunakan di amerika serikat. Tes ini menggunakan satu besaran angka, yang dikenal sebagai Intelligence Quotient (IQ), untuk mewakili nilai individu pada tes. Skor ini dihitung dengan cara membagi usia mental subjek tes dengan usia kronologis mereka, kemudian dikalikan dengan 100 (Triyanto,2015).
Menurut dalam melihat IQ terman mengklasifikasikan IQ dalam beberapa kategori sebagai berikut


 









Beberapa bentuk tes inteligeni antara lain
 a. Tes inteligensi untuk anak-anak (tes Binet, WISC, WPPSI, CPM, CFIT skala 1 & 2).
 b. Tes inteligensi untuk remaja – dewasa (WAIS, SPM, APM, CFIT skala 3).
 c. Tes inteligensi untuk tuna rungu (SON).
Dr. David Wechsler (dalam Hadisubrata,), menyusun dua tes inteligensi, yaitu tes untuk orang dewasa disebut Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) dan untuk anak-anak disebut Wechsler Intelligence Scale For Children (WISC).  Wechsler mebagi keseluruhan tes menjadi dua bagian, yaitu verbal scale dan performance scale.
Menurut Agustin dan Izzah (2010), terdapat tujuh kecerdasan yang dapat diukur, yaitu
a.         Linguistik Verbal, yaitu kemampuan membaca dan menulis.
b.        Numeric, yaitu kecerdasan yang berhubungan angka atau matematika.
c.         Spasial, yaitu kecerdasan yang berhungan dengan kreativitas seperti kesenian dan desain.
d.        Fisik, yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan fisik seperti olahraga.
e.         Lingkungan, yaitu kecerdasan yang dimiliki oleh orang yang mampu berhuungan dengan alam seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang.
f.         Interpersonal, yaitu kecerdasan yang dimiliki oleh orang yang mampu berbicara dan berkomunikasi dengan mudah dengan orang lain.
g.        Intrapersonal , atau yang sering disebut dengn kecerdasan emosi, atau emotional intelligence, yaitu kemampuan seseorang untuk mengendalikan atau mengatur diri sendiri.

Gambar 1. Tes Stanford-Binet

Gambar 2. Wechsler


II.  Intelegent quotient (IQ) Berbasis Komputer

Intelegent quotient atau IQ ialah angka yang mana menjelaskan tingkat kecerdasan seseorang yang dibandingkan dengan sesamanya dalam satu populasi. Kecerdasan atau yang biasa dikenal dengan IQ (bahasa Inggris: intelligence quotient) adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. (http://www.tes-iq.com/inteligensi)
Tes Inteligensi atau kemampuan adalah serangkaian tes yang harus diselesaikan dalam batas waktu tertentu atau lebih dikenal dengan istilah time limit test, yakni sederatan soal yang relatif mudah, tetapi diberikan dalam waktu terbatas, tetapi bukan berarti bahwa setiap nomor soal harus dijawab secepat-cepatnya agar terjawab dalam batas waktu yang ditentukan. Pemahaman seperti ini tidak selalu benar. Yang benar adalah mampu menyelesaikan jawaban yang benar sebanyak mungkin. (http://www.tes-iq.com/inteligensi)
Penyajian dalam test IQ berbasis komputer adalah sebagai berikut
             
Kemudian klik pada kotak bagian bawah tengah berwarna orange, bertuliskan “Take The Test”, maka akan muncul contoh soal.


         Soal yang diberikan pada tes IQ online sebanyak 30 soal pertanyaan dengan waktu 30 menit, kemudian apabila tidak bisa menjawab dapat dilewatkan. Soal yang diberikan seperti dibawah ini




            Setelah menyelesaikan pertanyaan satu hingga 30 maka akan muncul pengisian data berupa umur, kemudian akan muncul hasil IQ dan penjelasan salah pada nomer berapa beserta jawaban yang benar.


III. Pembahasan
       Dari penjelasan diatas mengenai tes IQ manual dan berbasis komputer dapat disimpulkan terdapat perbedaan mulai dari peralatan, administrasi hingga pengkategorian IQ. Perbedaan yang pertama terlihat adalah nama alat tes yang digunakan. alat tes manual adalah alat tes yang memang diciptakan oleh ahli psikologi dan merupakan revisi dari ahli psikologi sebelumnya, sedangkan alat tes berbasis komputer tidak terdapat penjelasan pencipta alat tes dan alat tes berbasis online sangat memiliki ragam yang sangat banyak. Terdapat beberapa situs yang saya temukan mengenai alat tes psikologi yang merupakan alat tes manual yang dibuat online, namun membutuhkan biaya yang sangat mahal dalam sekali pengetesan, yaitu mulai dari tujuh ratus lima puluh hingga kurang lebih satu juta lima ratus. Alat tes manual pun membutuhkan biaya yang cukup mahal, namun akan lebih akurat karena langsung oleh ahli psikologi yang sudah mendapat gelar profesi.
       Perbedaan selanjutnya adalah administrasi tes, pada alat tes manual instruksi langsung diarahkan oleh tester dan sebelum memulai tes testee diberikan kesempatan untuk bertanya apabila tidak paham. Sedangkan pada alat tes online instruksi hanya berupa penjelasan dan tidak terdapat kolom pesan apabila tidak paham. Rata-rata alat tes online adalah speed test sama seperti alat tes manual, namun perbedaannya adalah waktu pada alat tes manual tidak  diberitahukan kepada testee sedangkan pada tes online waktu dipaparkan dan bahkan terdapat stopwatch di bagian atas pada saat pengerjaan tes.
       Pada saat pengerjaan pada tes manual dipastikan akan didampingi oleh seorang tester sehingga apabila melakukan kesalahan atau kecurangan dapat dilihat oleh tester , kemudian dengan adanya tester adalah untuk mengobservasi testee pada saat mengerjakan. Pada pengerjaan tes online tidak terdapat tester yang mendampingi karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, sehingga apabila terjadi kecurangan tidak dapat diamati.
       Skoring yang dilakukan pada tes online lebih mudah dibandingkan manual. Pada saat selesai mengerjakan tes dengan otomatis hasil langsung di skoring oleh sistem yang ada, sedangkan pada alat tes manual tester harus men-skoring secara manual dan membutuhkan waktu untuk skoring serta dibutuhkan ketelitian yang baik. Pada skoring manual walaupun testee melakukan kesalahan atau menjawab yang salah tidak akan diberitahukan kepada testee jawaban yang benar, hal tersebut dilakukan untuk tetap menjaga kerahasiaan skoring alat tes. Sedangkan pada alat tes online diberitahukan kesalahan dalam menjawab serta jawaban yang benar.
       Selanjutnya, pengkategorian IQ walaupun memiliki kesamaan dalam bentuk angka dan kategori, namun perbedaannya adalah pengkategorian IQ tes manual hanya dapat dilakukan oleh seorang ahli psikolog yang sudah memiliki gelar profesi dan tidak hanya dilihat dari hasil tes namun dilihat juga dari observasi serta beberapa tes lainnya. Sedangkan pada tes online langsung di skoring menggunakan sistem yang ada sehingga tidak ada tambahan penilaian lagi dan tidak diketahui apakah skoring dalam pengawasan ahli psikologi.

IV.     Daftar Pustaka
Ali, M. (2009). Pendidikan untuk Pembangunan Nasional Menuju Bangsa. Indonesia yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi. Jakarta. Penerbit Imtima.

Triyanto, B. (2015). Hitung Sendiri IQ Anda. Yogyakarta. Penerbit : PT. Bentang Pustaka.

L, Agustin., Izzah, K.N. (2010). All Test : Kumpulan soal psikotes, TPA, TKU, dan CPNS terlengkap. Jakarta. Penerbit : PT. Tangga Pustaka.

Hadisubrata. (2010). Meningkatkan Inteligensi anak balita. Jakarta. Penerbit : PT.BPK Gunung Mulia.


http://www.tes-iq.com/inteligensi (diakses pada tanggal 29 Oktober 2016, pukul 23.30 WIB).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar