Pengertian
Cinta Kasih
Cinta
adalah rasa sangat suka atau sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta atau
sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan
sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh
belas kasihan. Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih
mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan
pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Tiga unsur dalam cinta,
yaitu:
1.keterikatan
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia
2.keintiman
adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua
3.kemesraan
adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. kadang kadang ada yang keterikatannya sangat kuat tetapi keintiman atau kemesraannya kurang, cinta seperti ini mengandung kesetiaan yg kuat dan kecemburuan yang besar, sehingga dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan oleh kemesraan dan keintiman.
1.keterikatan
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia
2.keintiman
adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua
3.kemesraan
adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. kadang kadang ada yang keterikatannya sangat kuat tetapi keintiman atau kemesraannya kurang, cinta seperti ini mengandung kesetiaan yg kuat dan kecemburuan yang besar, sehingga dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan oleh kemesraan dan keintiman.
Unsur
Dalam Segitiga Cinta
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
-)Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
-)Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
-)Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
Tiga tingkatan cinta,
yaitu:
1.Cinta Natural. cinta ini bersifat subjektif, kita lebih mementingkan keuntungan diri sendiri. Contohnya, kita dapat mencintai seseorang karna dia telah menolong kita, berbuat baik pada kita. Seperti cintanya seekor kucing pada majikannya karna telah merawatnya.
2.Cinta Supranatural. Cinta ini brsifat objektif, tanpa pamrih. dimana kita akan mencintai seseorang dengan tulus tanpa mengharapkan timbal balik walau masih ada muatan subjektif. Contohnya seperti cintanya seorang ibu pada anaknya, ia rela berkorban apapun dan bgaimanapun caranya demi kebaikan anaknya walaupun tanpa ada balasan (rasa cinta) dari anaknya tersebut. Pada tingkat inilah kita akan mulai memahami pepatah yang menyabutkan “CINTA TAK HARUS MEMILIKI”
3.Cinta Ilahi. Inilah kesempurnaan dari rasa cinta. Kita tidak hanya akan mendahulukan kepentingan objek yand kita cintai,. Lebih dari itu, ketika kita telah mencapai tingkatan ini kita tidak akan lagi melihat diri kita sebagai sesuatu yang kita miliki, penyerahan secara penuh, sirnanya kepentingan pribadi. Kita merasa bahwa apapun yang kita miliki adalah milik objek yang kita cintai.
1.Cinta Natural. cinta ini bersifat subjektif, kita lebih mementingkan keuntungan diri sendiri. Contohnya, kita dapat mencintai seseorang karna dia telah menolong kita, berbuat baik pada kita. Seperti cintanya seekor kucing pada majikannya karna telah merawatnya.
2.Cinta Supranatural. Cinta ini brsifat objektif, tanpa pamrih. dimana kita akan mencintai seseorang dengan tulus tanpa mengharapkan timbal balik walau masih ada muatan subjektif. Contohnya seperti cintanya seorang ibu pada anaknya, ia rela berkorban apapun dan bgaimanapun caranya demi kebaikan anaknya walaupun tanpa ada balasan (rasa cinta) dari anaknya tersebut. Pada tingkat inilah kita akan mulai memahami pepatah yang menyabutkan “CINTA TAK HARUS MEMILIKI”
3.Cinta Ilahi. Inilah kesempurnaan dari rasa cinta. Kita tidak hanya akan mendahulukan kepentingan objek yand kita cintai,. Lebih dari itu, ketika kita telah mencapai tingkatan ini kita tidak akan lagi melihat diri kita sebagai sesuatu yang kita miliki, penyerahan secara penuh, sirnanya kepentingan pribadi. Kita merasa bahwa apapun yang kita miliki adalah milik objek yang kita cintai.
Cinta
menurut ajaran agama
Berbagai bentuk cinta:
1. Cinta kepada thagut
: Syetan atau sesuatu yang disembah selain Tuhan.
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu.
3. Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu.
3. Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.
Ayat-
ayat Al-Qur’an Tentang Cinta
1. Cinta Diri
Cinta Diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Al-Qur’an telah mengungkpkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari diri dari segala sesuatu yang membahayakan kesalahan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammd SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hl gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan. (QS, al-"Adiyat, 100:8)
2. Cinta Kepada Sesama Manusia
Cinta Diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Al-Qur’an telah mengungkpkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari diri dari segala sesuatu yang membahayakan kesalahan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammd SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hl gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan. (QS, al-"Adiyat, 100:8)
2. Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia
dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya,
tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
Allah ketika member isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri,
seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan
usahanya yang terus menurus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam
memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung
memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan
dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu.
3. Cinta Seksual
Cinta erat
kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan
kasih sayang, keserasian, dan kerjasama ntara suami dan istri. Ia merupakan
factor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :“Dan diantara tanda-tanda
kekuasaannya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual terbentuk keluarga.
4. Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh iktan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-ankanya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melaikan dorongan psikis.
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual terbentuk keluarga.
4. Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh iktan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-ankanya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melaikan dorongan psikis.
Cinta kebapakan dalam
Al-Qur’an diisyaratkan dalam kasih nabi Nuh as. Betapa cintanya ia kepada
anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta. Kasih
sayang, dan belas kasihan, untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam ditelan
ombak :“…Dan nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di tempat yang jauh
terpencil – : “Hai…anakku, naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah kamu
berada bersama-sama orang-orang yang kafir”.(QS, Yusuf, 12:84)
5. Cinta Kepada
Rasul
Cinta kepad rasul, yang ditulis Allah sebagai rahmh bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkt ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Cinta kepad rasul, yang ditulis Allah sebagai rahmh bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkt ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Kasih
Sayang
Kasih sayang adalah
satu istilah yang konotatif, dan tidak denotatif. Akan tetapi ia tidak akan
muncul dan berkembang tanpa adanya kehendak sesuatu pihak yang memberikannya.
Sebelum kita memberi kasih sayang kepada orang lain, sayangilah diri anda
sendiri terlebih dahulu dengan mencerminkan akhlak dan moral yang baik.Kasih
sayang ini sadar atau tidak, menuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling
percaya, saling pengertian, saling terbuka masing-masing pihak sehingga antar
keduannya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Macam-macam
cinta kasih dari orangtua
Macam-macam cinta kasih
dari orang tua :
1. Orang tua bersifat
aktif, si anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua
memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-material dengan
sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan tanpa memberikan
respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam
masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak
mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.
2. Orang tua bersifat
pasif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini si anak
berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang
ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak
tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat anak.
3. Orang tua bersifat
pasif, si anak bersifat pasif
Di sini jelas bahwa
masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling
memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang,
masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika perlu, orang
tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
4. Orang tua bersifat
aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua
dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya, sehingga
hubungan antara orang tua dan anak saling intim dan mesra, saling mencintai,
saling menghargai, saling membutuhkan.
Kasih sayang itu nampak
sekali bila seorang ibu sedang menyusui atau mengendong, bayinya itu diajak
bercakap-cakap, ditimang-timang,dinyanyikan, meskipun bayi itu tidak tahu arti
kata-kata, lagu dan sebagainya.
Contoh-contoh tentang kasih sayang :
1. Cinta kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna di kemudian hari.
2. Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntaian mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
3. Cinta kasih antara manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
4. Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut perintah tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada tuhan penciptanya.
5. Cinta kasih manusia terhadap lingkungan. Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.
Kemesraan
Pengertian kemesraan :
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Puisi tentang kemesraan
:
Kemesraan dapat menimbulkan
daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai
bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Rendra dalam puisinya
“Episode” misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta merasuk ke dalam jiwa dua
sejoli muda-mudi yang sedang menjalin cinta.
Kami duduk berdua
di bangku halaman
rumahnya
pohon jambu di halaman
itu
berbuah dengan lebatnya
dan kami senang
memandangnya
angin yang lewat
memainkan daun yang
berguguran
tiba-tiba ia bertanya
“mengapa sebuah kancing
bajumu
lepas terbuka ?“
aku hanya tertawa
lalu ia sematkan dengan
mesra
sebuah peniti menutup
bajuku
sementara itu
aku bersihkan
guguran bunga jambu
yang mengotori
rambutnya.
Kemesraan cinta tidak
saja terpatri dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar
mata keduanya yang bening dan belaian-belaian mesra jari-jemari mereka yang
bergetar.
Tiap manusia pernah
bercinta, hanya saja tidak setiap manusia dapat melahirkan rasa cinta dalam
bentuk seni.
Pemujaan
Pengertian pemujaan :
Pemujaan adalah salah
satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk
komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dan
kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti,
nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi adalah karena
Tuhan menciptakan alam semesta. Seperti dalam surat A1-Furqon ayat 59 - 60 yang
menyatakan, “Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa
diantara keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian Dia bertahta di atas
singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang
soal-soal apa yang perlu diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan
kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan yang maha pengasih. Tuhan adalah pencipta,
tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala
perintahnya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk
menghilangkan ketakutan itu manusia memuja- Nya. Dalam surat Al-Mu‘minum ayat
98 dinyatakan, “Dan aku berlindung kepada-Mu. Ya Tuhanku, dari kehadiran-Nya di
dekatku.Karena itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah
bagian hidup manusia, Karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu
sendiri. Dan penciptaan semesta untuk manusia. Kalau manusia cinta kepada
Tuhan, karena Tuban sungguh maha pengasih lagi maha penyayang. Kecintaan
manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk sholat. Dalam surat An-Nur ayat 41
antara lain menyatakan, “apakah engkau tidak tahu bahwasanya Allah itu dipuja
oleh segala yang ada di bumi dan di langit...”. Dalam kehidupan manusia
terdapat berbagai macam pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan
situasi. Sholat di rumah, di mesjid, sembahyang di pura, di candi, di gereja
bahkan di tempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari
pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap Tuhan. Pemujaan-pemujaan itu
sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal ini berarti
manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan
kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala
kekurangan yang ada padanya, dan lain-lain. Bila setiap hari sekian kali
manusia memuja kebesarannya dan selalu mohon apa yang kita inginkan, dan Tuhan
selalu mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta manusia kepada
Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Alangkah
besar dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun hanya sekejap.
Belas Kasihan
Pengertian belas kasih :
Dalam surat Yohanes
dijelaskan ada tiga macam cinta, Cinta agape ialah cinta manusia
kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan
saudara, dan ketiga cinta Amor/ Eros ialah cinta antara pria dan
wanita. Beda antara cinta eros dan amor ini ialah cinta eros karena kodrati
sebagai laki-laki dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsur-unsur yang
sulit dinalar, misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau dinikahi
seorang pemuda yang kerdil.
Disamping itu masih ada
cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama merupakan
perpaduan antara cinta agape dan cinta philia. Cinta sesama ini diberikan
istilah belas kasihan, untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria
wanita dan cinta kepada Tuhan.
Dalam cinta sesama ini
dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta disini bukan karena cakapnya,
kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya. Penderitaan ini
mengandung arti luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim piatu, penyakit yang
dideritanya,dan sebagainya.
Perbuatan atau sifat
menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak, manusia mempunyai potensi
untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas
kasihnya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan
terpujilah oleh Allah.
Cara-cara menumpahkan
belas kasih :
Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi, seperti :
1. Ada yang memberikan uang.
2. Ada yang memberikan barang.
3. ada yang memberikan pakaian, makakanan dll.
Cinta Kasih Erotis
Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi, seperti :
1. Ada yang memberikan uang.
2. Ada yang memberikan barang.
3. ada yang memberikan pakaian, makakanan dll.
Cinta Kasih Erotis
Pengertian
cinta kasih erotis :
Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja.
Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja.
Cinta kasih
erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu
bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang
sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara
dua orang anak manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk
mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera
kehidupan.